Lambung bocor, atau perforasi lambung, adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Perforasi lambung terjadi ketika dinding lambung mengalami robekan, sehingga isi lambung yang terdiri dari makanan, cairan, dan asam lambung dapat bocor ke rongga perut.
Kondisi ini dapat menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi serius pada selaput perut, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi lambung bocor.
Mendapatkan Pertolongan Medis Segera
Langkah pertama dan paling krusial adalah mendapatkan pertolongan medis segera. Gejala lambung bocor antara lain nyeri perut yang parah, demam tinggi, mual, muntah, dan perut yang terasa kaku.
Jika sobat mengalami gejala-gejala ini, segeralah ke unit gawat darurat atau rumah sakit terdekat. Penanganan cepat dapat mencegah komplikasi serius dan menyelamatkan nyawa.
Diagnosis dan Evaluasi
Setibanya di rumah sakit, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan diagnosis perforasi lambung. Tes-tes ini meliputi rontgen perut, CT scan, dan tes darah.
Rontgen perut dapat menunjukkan adanya udara bebas di rongga perut yang merupakan tanda kebocoran, sedangkan CT scan memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai lokasi dan ukuran perforasi. Tes darah membantu mengevaluasi tingkat infeksi dan kondisi umum pasien.
Penanganan Bedah
Setelah diagnosis ditegakkan, langkah penanganan utama untuk lambung bocor adalah operasi. Tujuan operasi adalah untuk menutup robekan pada lambung dan membersihkan rongga perut dari kontaminasi. Terdapat dua jenis pendekatan bedah yang umum dilakukan:
- Laparotomi: Merupakan prosedur bedah terbuka di mana ahli bedah membuat sayatan besar di perut untuk mengakses dan memperbaiki perforasi.
- Laparoskopi: Merupakan prosedur bedah minimal invasif di mana ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil dan menggunakan alat khusus untuk memperbaiki perforasi. Prosedur ini biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan laparotomi.
Antibiotik dan Perawatan Pasca Operasi
Setelah operasi, pasien akan diberikan antibiotik untuk mencegah atau mengatasi infeksi yang mungkin terjadi akibat kebocoran. Selain itu, pasien mungkin memerlukan cairan intravena dan nutrisi parenteral hingga lambung pulih dan mampu menerima makanan secara normal.
Pemantauan ketat oleh tim medis diperlukan untuk memastikan tidak ada komplikasi lebih lanjut.
Perubahan Gaya Hidup dan Pengobatan Jangka Panjang
Setelah pulih dari operasi, penting bagi pasien untuk membuat perubahan gaya hidup dan mengikuti pengobatan jangka panjang guna mencegah terulangnya perforasi lambung. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
- Menghindari Makanan dan Minuman Pemicu: Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak yang dapat memicu produksi asam lambung berlebihan.
- Menghentikan Kebiasaan Merokok dan Alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat merusak lapisan lambung dan meningkatkan risiko perforasi.
- Mengonsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter: Obat-obatan seperti antasida, penghambat pompa proton (PPI), dan antibiotik mungkin diperlukan untuk mengelola kondisi lambung.
- Mengelola Stres: Stres dapat memperburuk kondisi lambung, sehingga penting untuk menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan.
Penanganan lambung bocor memerlukan perhatian medis yang tepat dan segera. Dengan diagnosis yang cepat, operasi yang tepat, dan perubahan gaya hidup yang sehat, pasien dapat pulih dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis jika sobat mengalami gejala yang mencurigakan. Kesehatan lambung adalah kunci untuk kualitas hidup yang baik.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman pafikabpulangpisau.org sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).