Jika Anda termasuk generasi yang tumbuh di era 80-an atau 90-an, tentu tak asing dengan jajanan legendaris bernama terang bulan jadoel. Panganan manis ini kerap dijajakan di pinggir jalan pada sore hingga malam hari, dengan aroma harum yang menggoda dari balik gerobak besi si penjual.
Kini, di tengah gempuran aneka dessert kekinian, terang bulan jadoel tetap memiliki tempat tersendiri di hati para pencinta kuliner tradisional.
Melansir dari laman rasajadoel, artikel ini akan membahas tentang terang bulan jadoel yang hingga kini masih digemari banyak orang. Simak baik-baik, ya!
Apa Itu Terang Bulan Jadoel?
Terang bulan jadoel adalah sebutan untuk martabak manis klasik yang dibuat dengan resep dan teknik khas tempo dulu. Ciri khasnya terletak pada penggunaan loyang dari besi tebal, tekstur yang empuk dan bersarang, serta topping yang sederhana namun menggugah selera.
Berbeda dengan martabak modern yang mengusung topping kekinian seperti green tea, red velvet, atau Nutella, versi jadoel lebih mengutamakan rasa autentik dari bahan-bahan dasar seperti:
- Gula pasir
- Meses cokelat klasik
- Keju parut
- Susu kental manis
- Kacang tanah cincang
Kombinasi tersebut menciptakan cita rasa yang manis legit, sedikit gurih dari keju dan kacang, serta aroma khas dari adonan yang dipanggang perlahan di atas bara api atau kompor.
Kelezatan yang Menggugah Kenangan
Bagi banyak orang, terang bulan jadoel bukan sekadar makanan, melainkan pengingat masa kecil yang penuh kenangan. Aroma harum dari adonan yang dipanggang, suara khas loyang dibuka, dan proses mengoles topping secara manual membuatnya terasa lebih personal dan otentik.
Menikmati sepotong terang bulan jadoel bisa membawa seseorang kembali ke suasana malam minggu bersama keluarga, duduk di teras rumah sambil menyeruput teh hangat, ditemani hidangan sederhana namun penuh makna.
Perbedaan Terang Bulan Jadoel vs Martabak Manis Modern
Terang bulan jadoel dan martabak manis modern pada dasarnya berasal dari akar kuliner yang sama, tetapi berkembang dengan perbedaan yang cukup mencolok, terutama dari segi rasa, tampilan, dan teknik pembuatan.
Dari segi topping, terang bulan jadoel menggunakan bahan-bahan sederhana seperti gula pasir, meses cokelat klasik, keju parut, susu kental manis, dan kacang tanah sangrai. Sementara itu, martabak manis modern cenderung tampil lebih berani dengan topping kekinian seperti Oreo, Nutella, Ovomaltine, keju mozzarella, bahkan boba dan matcha.
Tekstur adonannya juga berbeda. Terang bulan jadoel memiliki tekstur yang ringan, empuk, dan bersarang. Di sisi lain, martabak modern sering kali bertekstur tebal dan cenderung lebih padat karena adonannya lebih kaya dan dimasak dalam loyang besar dengan api besar.
Dari segi rasa, terang bulan jadoel mengusung keseimbangan manis dan gurih yang tidak berlebihan. Sementara versi modern sering menghadirkan rasa yang lebih kompleks dan cenderung manis berlebih karena campuran berbagai topping.
Teknik memasaknya pun menjadi pembeda. Terang bulan jadoel dimasak menggunakan loyang besi dengan api kecil dan membutuhkan kesabaran agar hasilnya merata dan bersarang sempurna. Sementara martabak modern banyak yang menggunakan alat-alat khusus atau loyang teflon dengan panas tinggi agar lebih cepat dan praktis.
Dalam hal penyajian, terang bulan jadoel biasanya dipotong besar-besar, disajikan hangat, dan dibungkus sederhana. Sementara martabak kekinian dikemas dalam box menarik, terkadang diberi label merek, dan menyasar segmen pasar yang lebih muda atau urban.
Meski berbeda dari banyak sisi, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Namun, bagi penikmat cita rasa autentik dan kenangan masa kecil, terang bulan jadoel tetap menjadi pilihan yang tak tergantikan.
Terang bulan jadoel adalah bukti bahwa rasa autentik dan kesederhanaan tetap memiliki tempat di tengah perubahan zaman. Tidak hanya menggugah selera, jajanan legendaris ini juga membangkitkan kenangan dan nilai-nilai budaya yang patut dilestarikan.
Jika Anda rindu akan cita rasa masa kecil, tidak ada salahnya mencari penjual terang bulan jadoel di sekitar Anda. Atau, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah dengan resep tradisional yang kini banyak dibagikan di internet.
Karena dalam setiap gigitan terang bulan jadoel, tersimpan cerita manis tentang masa lalu yang tak akan pernah usang.